Rabu, 18 Maret 2015

Cantik dan sehat dengan akupunktur, kok bisa?



Dr. Kemas Abdurrohim, MARS, M.Kes, Sp.Ak
Dokter Spesialis Akupunktur Medik
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Arya Medika Jakarta

Akupunktur kecantikan saat ini sangat diminati luas baik dikalangan muda maupun tua. Apa saja manfaat akupunktur untuk kecantikan dan kesehatan serta bagaimana mekanisme kerjanya sering dipertanyakan orang baik dokter maupun awam. Apakah bedanya dengan akupunktur kesehatan? Apakah sama antara akupunktur yang dikerjakan oleh dokter dan bukan dokter yang lebih dikenal dengan sebutan Sinshe?

Sebenarnya akupunktur di Indonesia sudah lama sekali dikenal, mungkin sejak pedagang China datang ke Indonesia akupunktur sudah ada, bahkan pada abad ke 18 sudah ada istilah akupunktur dalam sebuah buku yang dikarang oleh orang Belanda bernama Wilhelm Ten Rhine. Secara formalakupunkturdi Indonesia  sudah ada di RSCM sejak tahun 1963. Bahkan pendidikan spesialis akupunktur sendiri sudah dimulai sejak tahun 1967. Saat itu masih hospital based, dan mulai tahun 2011 baru dibuka secara formal dibawah universitas Indonesia. Akupunktur awalnya merupakan bagian TCM yang berkembang sejak 2500 SM di China.



Akupunktur kecantikan sebetulnya ditemukan secara tidak sengaja, pada saat seorang nenek di Amerika yang berusia 60 tahun berobat akupunktur untuk kasus Bells palsy. Namun yang menarik setelah penyakitnya sembuh malah dapat bonus mukanya menjadi lebih kencang dan lebih cerah, nampak lebih muda 10 tahun, luar biasa. Sejak itulah akupunktur kecantikan berkembang dan diminati oleh masyarakat di seluruh dunia. Muncul pula seminar-seminar akupunktur kecantikan di Asean, antara lain di Singapore tahun 80an.

Saat ini seiring  berkembangnya produk layanan akupunktur baik menggunakan alat rangsang jarum yang dysposable, juga ada alat rangsang listrik, Laser, ultrasound, farmakopunktur, Tanam benang dan lain-lain. Maka semakin banyak pula pilihan metode akupunktur yang berkembang dan diminati masyarakat untuk kecantikan dan pengobatan penyakit.

Layanan kecantikan apa saja yang bisa dilakukan oleh akupunktur?

Akupunktur sangat bermanfaat dan efektif untuk pelangsingan, untuk mengatasi jerawat, kerontokan dan kebotakan, muka yang kusam kurang bersinar, kerut-kerut di wajah, flek, kantong mata dan lain-lain. Selain itu akupunktur dapat membantu juga mengatasi berbagai penyakit antara lain kelumpuhan, gangguan fungsi organ dan berbagai sistem dalam tubuh seperti sistem pencernaan berupagastritis/sakit mag, diare, konstipasi, GERD, juga gangguan sistem pernafasan berupa asthma, bronkitis, rhinitis alergi, sinusitis, juga gangguan berbagai sistem peredaran darah, migren, dismenore dan lain-lain.

Akupunktur bisa mengurangi kerut, Bagaimana bisa ya?
 
Akupunktur kita ketahui bekerja melalui efek perifer, efek segmental dan sentral. Begitu jarum ditusukkan ke titik akupunktur, maka terjadi mikro trauma, selanjutnya disitu akan keluar mediator inflamasi yang berfungsi sebagai molekul signaling tubuh yang akan ditangkap oleh serabut saraf afferen sekitarnya. Selanjutnya sistem saraf merespon dengan keluarnya substansi P, CGRP dan endorphin lokal. Beberapa hari kemudian akan keluarlah fibroblast yang merupakan cikal-bakal kolagen baru yang berguna mengisi lapisan kulit yang mempunyai kerutan. Sistem peredaran darah di wilayah itupun akan semakin baik sehingga wajah menjadi semakin kencang dan cerah.

Akupunktur bekerja melalui sistem saraf, endokrin dan sistem imun sehingga dapat memperbaiki gangguan ketidak seimbangan hormon dan kekebalan tubuh. Banyak penyakit yang bisa dibantu yang berhubungan dengan hormonal seperti infertil dan sindrom klimakterik.

Apa bedanya antara akupunktur yang dilakukan oleh dokter dan non dokter atau sinshe?

Saat ini terdapat akupunktur medik dan akupunktur tradisional yang dilakukan oleh shinshe. Untuk akupunktur medik yang dilakukan oleh dokter dimana terapi didasarkan pada diagnosa  kedokteran konvensional dan melakukan terapi berdasarkan evidence based serta mengutamakan patients safety. Kompetensi dokter dengan akupunktur medik diberikan oleh Kolegium akupunktur Indonesia, yaitu Kolegium milik organisasi profesi yang sesuai dengan UUPK no.24/2004. Sementara ijin prakteknya adalah ijin praktek dokter baik spesialis akupunktur medik atau dokter umum.

Sering juga pasien menanyakan apakah akupunktur ini dapat menyebabkan ketergantungan? Sebenarnya dalam arti positif oke, kalau dalam pengertian negatif seperti adiksi NARKOBA ya tidaklah. Sering pasien merasakan nyaman yang luar biasa setelah akupunktur, tidur enak dan tenang. Namun semua itu tidak menyebabkan ketergantungan. Akupunktur sangat bermanfaat untuk tubuh kita karena dapat berfungsi sebagai promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan bahkan paliatif. Seringkali kita temukan pasien nyeri kanker stadium IV, sudah tidak mampu lagi ditangani secara kedokteran konvensional, namun pasien merasakan nyeri yang luar biasa. Misalnya seorang wanita muda menderita Ca Mammae metastasis ke tulang betis, sudah diobati nyerinya hingga menggunakan obat golongan morphin, namun nyerinya belum reda juga. Bahkan pasien ingin tulangnya dipotong atau bahkan sampai ingin bunuh diri. Namun setelah mendapatkan terapi akupunktur nyerinya hilang dan pasiennya nyaman serta ikhlas dengan kondisinya. 

Akupunktur dalam setiap tindakan umumnya membutuhkan satu seri terapi sebanyak 12 sesi. Biasanya dilakukan 2 kali dalam seminggu atau bisa juga lebih dari 2 kali tergantung kondisi penyakitnya. Kalau dalam keadaan akut bisa dilakukan setiap hari, apalagi kalau pasiennya dirawat. Misalnya pada pasien stroke ischaemic, untuk 3 bulan pertama dilakukan akupunktur setiap hari. Selanjutnya bisa 2-3 kali seminggu. Bahkan kalau kasus ketergantungan NARKOBA, bisa dilakukan lebih dari 2 kali perhari untuk mengatasi keluhan adiksinya (sakau).

Dalam melakukan terapi akupunktur kita harus rutin, biasanya 2 kali seminggu selama 10 hingga 12 sesi lalu istirahat 1 minggu baru bisa diteruskan lagi. Hal ini untuk mendapatkan hasil terapi yang maksimal dan mencegah terjadinya toleransi.

Akupunktur bisa dilakukan baik usia tua ataupun bayi tergantung tujuan tindakannya, sebaiknya dilakukan saat sistem saraf sudah berkembang sempurna diatas usia 2 tahun. Namun bukan merupakan kontra indikasi bila dilakukan pada  bayi. Paling muda pernah dilaporkan akupunktur dilakukan pada bayi usia 9 hari.

Biaya sekali akupunktur untuk penyakit pada umumnya relatif murah. Hanya pada kasus kronis pasien perlu berkunjung beberapa kali ke dokter spesialis akupunktur, sehingga butuh biaya tambahan buat konsul. Namun kalau dilihat dari efek sampingnya yang relatif kecil dibandingkan obat-obatan kimia, ini merupakan pilihan tersendiri. Bagi pasien geriatri akupunktur sangat membantu, karena pasien lansia ini disamping metabolisme tubuhnya yang sudah menurun, juga penyakitnya komplikasi. Terkadang obat penghilang nyeri saja tidak bisa dikonsumsi mereka, mengingat penyakit Mag yang sudah kronis dan kontra indikasi  lainnya, maka akupunktur merupakan pilihan yang bijak.

Bila pasien takut akan jarum, misalnya pasien anak yang sering ngompol, ada pilihan terapi akupunktur menggunakan laser. Tidak nyeri namun efektif, sama dengan jarum, bahkan punya kelebihan tersendiri mengingat efek primernya pada sel. Laser dapat memperbaiki respiratory chain, sehingga sel akan sangat terpelihara kesehatannya, oksigenasi sel menjadi optimal, sehingga daapat menyehatkan organ. Sebetulnya saat jarum ditusukkan tidak begitu sakit seperti yang dibayangkan, sering pasien merasa senang karena ternyata tidak sakit katanya, hanya seperti digigit semut atau digigit nyamuk saja, malah kadang ada titik yang tidak berasa sakit sama sekali waktu ditusuk.

Titik akupunktur yang dipilih untuk terapi tergantung lokasi penyakit atau diagnosanya. Sehingga dasar pemilihan titik tersebut apakah kita menginginkan efek lokalnya atau efek segmentalnya atau efek sentralnya. Umumnya kita lakukan penusukan daerah perut, lengan dan tungkai ditambah titik akupunktur telinga bagi pasien yang mau melangsingkan tubuh.

Sebaiknya terapi akupunktur dimulai segera setelah ada keluhan penyakit, jangan tunggu lama atau kronis baru datang ke dokter spesialis akupunktur. Kalau datangnya lebih awal maka efek akupunktur lebih optimal.

Kontra indikasi akupunktur juga ada, misalnya pada pasien dengan gangguan pembekuan darah, pasien dengan keadaan umumnya belum stabil dll. Ada juga pasien tertentu tidak boleh dilakukan terapi akupunktur menggunakan rangsang listrik, misalnya pasien aritmia atau yang terpasang pace maker/CRTd. Pasien yang menderita gangguan pembuluh darah, misalnya neuropati diabetika jangan menggunakan ultrasound. Pasien yang mendapat obat pengencer darah jangan menggunakan tanam benang, jarum atau alat invasif yang dapat menyebabkan perdarahan. Jangan menusuk titik akupunktur daerah infeksi, kanker, fontanella yang belum menutup, daerah perut bawah pasien hamil, daerah jaringan lunak seperti testis, bola mata dll.

Efek samping relatif sedikit atau minimal, yang sering muncul adalah nyeri akibat tusukan, hematom, infeksi dan pusing. Menurut catatan medis di poli akupunktur, angka kejadian hematom sangat sedikit yaitu dibawah 3% pertahun. Efek samping infeksi hampir tidak pernah terjadi bila dilakukan oleh dokter yang kompeten.

Pada saat terapi akupunktur bisa dilakukan bersama-sama dengan terapi kedokteran konvensional lainnya. Menurut NIH terapi akupunktur bisa lebih efektif bila dilakukan bersama terapi kedokteran lainnya, paling tidak dapat membantu mengurangi efek samping obat.

Ada juga beberapa obat yang tidak bisa diberikan pada saat akupunktur, namun tidak begitu banyak jenisnya. Antara lain golongan beta blocker, kortikosteroid, nalokson, antihistamin, Opiates. Namun kalau terpaksa diberikan obat tersebut dikonsumsi setelah akupunktur dilakukan, hanya saja efek akupunktur menjadi berkurang.

Kalau anda ingin melakukan akupunktur kecantikan atau untuk helthy aging bisa dimulai sejak usia 25 tahun. Kalau untuk kesehatan/penyakit sebaiknya segera mungkin, bahkan sebagian  anda bisa lakukan sendiri di rumah dengan petunjuk dokter spesialis akupunktur dengan menggunakan alat sederhana seperti moksibusi, TDP atau alat rangsang listrik dan lainnya.

Anda bisa menemukan dokter spesialis akupunktur di berbagai rumah sakit, klinik ataupun praktek dokter swasta. Hingga saat ini terdapat 150 orang dokter spesialis akupunktur (Sp.Ak) di Indonesia, antara lain di Jakarta, Medan, Palembang, Bandung, Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang, Solo. Selain itu ada juga dokter umum dengan kompetensi tambahan akupunktur medik dasar berjumlah ribuan yang dididik di RSCM atau Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Arya Medika Cibubur Jakarta. Pelatihan akupunktur tersebut dilakukan 3 hingga 4 kali setahun bekerjasama dengan organisasi profesi dan terakreditasi IDI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar